Cara Kerja Bisnis Paytren

Pekerja cerdas selalu tahu tujuan pekerjaan dan mampu menggunakan cara yang efektif dan efisien.

Kurela pergi pagi pulang pagi...
Hanya untuk mengais rezeki...

Kamu pernah mendengar lirik lagu dari band Indonesia, Armada, ini? Apakah sekarang masih zamannya banting tulang dari subuh sampai tengah malam menyapa? Kamu kerja rodi? Plis deh, sekarang zamannya kerja 'enak'. Kok, bisa?
Coba deh, kamu merenung. Untuk apa kamu kerja mati-matian tapi pada akhirnya kamu jatuh sakit, quality time bareng keluarga dan kekasih tersita habis, dan jadi kudet (kurang update) sama lingkungan di luar kantor? Kamu manusia, bukan robot, guys. Terlalu fokus sama pekerjaan sampai mengabaikan keluarga, kekasih, kesehatan, lingkungan, bikin kamu merana sendirian pada akhirnya, nggak peduli sebesar apa pun gaji atau bonus materi yang kamu dapatkan. Yakin, deh!
Nah, daripada kamu kerja keras, mending kerja cerdas, deh. Memangnya kerja cerdas tuh, gimana?
Orang yang kerja cerdas adalah orang yang bisa membagi proporsi kehidupan profesional dan personal dengan berimbang. Mau tahu ciri-cirinya? Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (11/3), berikut tanda kamu pekerja cerdas:

1. Terampil mengelola waktu
foto: giphy.com
Kamu yang cerdas akan sangat menyadari bahwa waktu itu berharga, bukan semata uang. Uang bisa dicari lagi, tapi waktu yang terbuang tak bisa diulang kembali. Maka dari itu, kamu wajib berusaha untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin supaya terisi dengan aktivitas bermanfaat, baik itu terkait kehidupan di kantor maupun di rumah.
Lantas, gimana caranya bisa terampil mengelola waktu? Nih, lima cara di antaranya:

a. Jauhkan segala macam distraksi saat mengerjakan tugas. Misalnya saja HP, terkhusus terkait media sosial. Media sosial memang 'racun' dalam menyelesaikan tugas, soalnya waktumu akan tersita untuk scrolling timeline Facebook, Twitter, Path atau Instagram.
b. Buang kebiasaan prokrastinasi atau suka menunda-nunda pekerjaan. Jangan tunggu nanti-nanti saja menyelesaikan tugas, lebih baik berat di awal daripada di akhir. Jangan terjebak dengan konsep 'the power of kepepet', yang ada kamu nggak bisa memberikan hasil optimal dalam pekerjaan.
c. Belajarlah lapang dada tapi jangan pasrah. Iya, kalau kamu melakukan kesalahan dalam pekerjaan, jangan diratapi! Wajar kalau kamu melakukan kekeliruan, tapi sebuah kewajiban untuk memperbaiki kesalahan itu. Cekatan dalam memperbaiki pekerjaan itu lebih penting.
d. Jauhi kebiasaan multitasking. Bukan haram sih, buat kamu multitasking, tapi dengan nggak melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu itu akan meminimalisir kekeliruan. Dengan kata lain, kamu bisa fokus terhadap pekerjaanmu. Kalau kamu bisa fokus satu per satu, maka pekerjaan cepat selesai. Tapi kalau sudah banyak, terus bingung mana duluan yang dikelarin, wah... yang ada malah nggak rampung-rampung deh, kerjaanmu.
e. Atur sedemikian rupa ruang kerjamu. Percaya atau nggak, kalau kamu mengatur lingkungan kerjamu, semisal meja kerja jadi senyamannya kamu, justru bakal memudahkan kamu dalam mengerjakan tugas. Dengan begitu, kamu bisa lebih efektif dan efisien dalam pekerjaan.

2. Tahu apa yang kamu mau, seperti dalam memilih perangkat teknologi
foto: shop-media.intel.com
Kamu yang cerdas akan tahu apa tujuanmu dalam pekerjaan, pun kehidupan personal. Kalau sudah tahu tujuanmu, kamu akan mulai mengatur strategi tertepat supaya bisa meraih tujuanmu dengan efektif dan efisien.
Seperti hal-nya dalam memilih perangkat teknologi untuk membantu kinerja harianmu seperti laptop atau komputer. Teknologi Intel memberikan peluang buat kamu untuk kerja lebih cerdas, Intel tahu akan mobilitas dan produktivitas harian kamu dengan perangkat 2-in-1 yang mumpuni. Salah satunya ASUS Transformer yang bisa membuat pekerjaanmu lebih efisien dan efektif dalam satu waktu.

3. Berpikir sebelum bertindak
foto: giphy.com
Ya, kalau mau bekerja cerdas, jangan serampangan dalam menentukan cara dan mengambil keputusan. Orang yang cerdas selalu menganilisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) dari proyek atau keputusan yang hendak diambil.
Nah, setelah memutuskan sesuatu, penting untuk berkomitmen dalam memenuhi keputusan itu. Kalaupun ada perubahan, lebih bagus banget kalau disertai pertimbangan yang matang.

4. Punya kontrol diri
foto: teengazette.com
Kenapa orang cerdas butuh kontrol diri? Biar semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dan selesai dengan optimal. Adanya kontrol diri, termasuk manajemen emosi, kebiasaan dalam bekerja, pun dalam mengelola waktu, akan membuatmu bisa melakukan semua pekerjaan sesuai rencana. Susah kalau kamu nggak bisa mengontrol diri dalam pekerjaan, maunya ini-itu, terus pekerjaan nggak kelar. Berabe, kan? Fokuslah!

5. Selalu proaktif
foto: careerealism.com
Kamu tahu bedanya pekerja keras dengan pekerja cerdas? Pekerja keras adalah orang yang mengerja-rodikan dirinya sendiri dan reaktif. Dia bekerja dari pagi sampai malam sampai mengabaikan kehidupan pribadi, selalu merasa terancam dengan kawan kantor, takut 'diserang' oleh orang lain terkait pekerjaan dan ide-idenya, dan suka mengeluh atas semua yang dikerjakan. Ada saja yang dia protes dalam pekerjaan. Belum lagi kalau ada teman yang berhasil mendapatkan bonus atau dipromosikan, eh dia dongkol abis.
Sedangkan pekerja cerdas adalah orang yang penuh strategi dan proaktif. Dia nggak cuma bekerja, tapi juga menikmati pekerjaan itu. Dia tahu mana yang jadi prioritas dan mana yang bisa ditunda. Selain itu, dia nggak suka mengeluh, justru memberikan solusi jika ada masalah, dan selalu percaya diri bahwa dia bisa melampaui semua kerumitan yang ditemui. Mereka juga nggak iri sama teman yang lebih oke di kantor, justru senang belajar dari teman tersebut.

6. Mau bekerja sama dan saling menolong
foto: giphy.com
Sebagai pekerja cerdas, jangan individualis. Namanya bekerja, baik di perusahaan (ikut orang) atau mandiri (berwirasusaha) kamu tetap buruh bantuan orang lain. Mana bisa kamu berjalan sendiri meraih kesuksesan tanpa orang lain?
Bekerja cerdas berarti kamu mampu bekerja sama dengan orang lain. Kamu tahu kapasitasmu apa, kapasitas rekanmu apa. Sehingga kamu bisa berbagi tugas dengan orang lain sesuai kapasitas masing-masing. Kalau kamu bisa menjalin kerja sama dengan orang yang mampu memanfaatkan fungsinya masing-masing, kalian bisa mencapai goal tugas dengan optimal. Jangan sungkan pula meminta bantuan bila menemui kesulitan yang kamu sendiri nggak paham. Begitupun sebaliknya, kalau orang lain butuh bantuanmu, jangan pelit berbagi!

7. Tahu kapasitas diri
foto: nwoods.org
Orang yang bekerja cerdas sangat paham kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Kamu begitu?
Hal ini penting supaya pekerjaan dapat selesai dengan baik dan optimal. Kalau kamu punya kelebihan dalam presentasi tapi nggak telaten membuat power point, pasrahkan itu kepada teman sekelompokmu. Belajarlah percaya pada orang lain, tentu saja dia yang benar-benar bisa diandalkan.
Nggak memforsir diri sendiri adalah salah satu ciri pekerja cerdas. Kalau sudah capai, ya istirahat. Kalau bukan keahlianmu, ya jangan dipaksakan. Orang yang cerdas bukan mengerjakan semua hal dengan pengetahuan dan kapabilitas seupil, tapi dia yang mampu fokus pada bidang tertentu dan mau fleksibel dalam mencoba banyak cara demi satu tujuan sehingga hasil yang didapat optimal.

8. Mampu melihat peluang
foto: hometimes.co.za
Kemampuan ini harus diasah benar-benar supaya bisa mengoptimalkan kualitas dirimu dalam pekerjaan. Orang-orang yang mampu melihat peluang cenderung orang-orang yang selalu berpikir positif dalam menghadapi banyak situasi dan punya kebiasaan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Dengan begitu, kamu sendiri bisa menambah pengetahuan dan pengalaman, tempatmu bekerja juga mendapatkan keuntungan dari ide-ide cemerlangmu yang lahir dari kemampuanmu melihat peluang emas.

9. Mengutamakan diri
foto: talks.friendite.com
Jangan takut jadi egois! Tapi... egois yang positif. Maksudnya adalah jangan ragu untuk menjadi pertama kali bertindak mendapatkan sesuatu yang berharga. Misalnya saja, kamu butuh asupan ilmu terkait pekerjaan, jangan ragu untuk mengajak seniormu berdiskusi terlebih dahulu. Atau semisal kamu menemukan kekeliruan dalam tugas kelompokmu, jangan ragu menyuarakan terlebih dahulu saat yang lain nggak menyadarinya. Jangan sungkan juga memberikan bantuan pertama kali kepada orang lain, tapi sampaikan dengan sikap yang baik pula. Intinya, jadilah orang terdepan yang siap mendedikasikan diri terhadap pekerjaan maupun orang lain tanpa merugikan dirimu sendiri. Beda lho, dedikasi dengan rela berkorban sia-sia. Be smart, guys!

10. Bergaul dengan sesama pekerja cerdas
foto: pinterest.com
Kalau kamu mau jadi pekerja cerdas, bergaulah dengan sesama pekerja cerdas. Jangan minder bergaul dengan orang-orang yang lebih keren dari kamu. Justru dari mereka, kamu akan mendapatkan inspirasi gimana menjadi pekerja cerdas itu. Tentu saja, saat penerapan nanti, sesuaikan dengan style kamu sendiri. Jangan pernah menjadi orang lain demi sesuatu. Kamu punya karakter sendiri. Justru dengan mengenali diri sendiri, kamu akan tahu bagaimana menerapkan konsep kerja cerdas dalam kehidupan profesionalmu.
Perlu kamu tahu, umumnya orang-orang pekerja cerdas tuh orang yang tahu kapan santai dan serius dan nggak pelit ilmu. Soalnya mereka paham banget membedakan mana kehidupan profesional dan personal sehingga mereka bersedia banget berbagi pengalaman dengan orang lain.

Advertisement

0 komentar:

Post a Comment

Brosur paytren 2017

Brosur paytren 2017
Segera daftarkan No hp anda

Brosur paytren terbaru

Brosur paytren terbaru
info pendaftaran : 0857 3667 3456

Labels

 
Top