Leader as Coach
Kepemimpinan sebagai pembimbing adalah sebuah model kepemimpinan masa kini, dimana keterlibatan pembimbing dan yang dibimbing menjadi sebuah kesatuan yangbaik untuk kemajuan bersama.
Tal Ben Shahar memberikan 2 hal penting dalam pelaksanaan coaching. Unconditional Acceptance dan Appreciative Inquiry.
Unconditional Acceptance, Penerimaan Tanpa Kecuali,
adalah sudut pandang seorang pembimbing bahwa kita harus menerima setiap orang sebagai apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penerimaan seperti seorang ibu yang menerima anaknya bagaimana pun dia.
adalah sudut pandang seorang pembimbing bahwa kita harus menerima setiap orang sebagai apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penerimaan seperti seorang ibu yang menerima anaknya bagaimana pun dia.
Appreciative Inquiry, Mengapresiasi Kelebihan,
merupakan pencarian penggalian hal2 positip dan menumbuhkannya menjadi lebih besar dan hebat. Kita bisa menjadi besar karena kita memupuk kelebihan kita dan memanfaatkan secara maksimum. Bukan untuk mencari kelemahan dan kesalahan yang ada, bukan fokus pada penutupan kekurangan, tetapi fokus pada hal2 positip yang lebih.
merupakan pencarian penggalian hal2 positip dan menumbuhkannya menjadi lebih besar dan hebat. Kita bisa menjadi besar karena kita memupuk kelebihan kita dan memanfaatkan secara maksimum. Bukan untuk mencari kelemahan dan kesalahan yang ada, bukan fokus pada penutupan kekurangan, tetapi fokus pada hal2 positip yang lebih.
Kedua hal ini bukan saja berlaku untuk pembimbingan dalam perusahaan, tetapi juga berlaku untuk keluarga, kakak adik, dan persahabatan.
Unconditional Acceptance di perumpamakan sebagai tanah yang subur, memudahkan orang untuk menerima dan menjadi lebih cepat dan kokoh tumbuhnya.
Sedangkan Apreciative Inquiry adalah matahari yang menyinari tanaman untuk menjadi bergerak keatas dengan benar, baik, dan sehat. Itulah tugas seorang pemimpin yang baik.
0 komentar:
Post a Comment